Jumat, 31 Mei 2013

JURNAL IPS "Pengaruh Kebudayaan Asing terhadap Pendidikan IPS di SD"

PENGARUH KEBUDAYAAN ASING TERHADAP PENDIDIKAN DI SD
(Study Pada Guru di SDN DEWI SARTIKA CBM)

JURNAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pend.IPS di SD I

Program Studi Pendidikan Guru SD




Disusun Oleh :
*      Isti Restu Annisa (063161111090)
*      Siti Nurannisa (0631611111440)
*      Lisnawati (063161111099)           
*      Lela Nurlaela (063161111088)
*      Laela Amul Jadidah (063161111084)
*      Cipta Alam Pesona (063161111079)



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
( UMMI )
2013




KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.bahwa kami telah menyelesaikan tugas mata kuliah Pend.IPS di SD1 dengan membahas tentang Pengaruh Kebudayaan Asing terhadap Pendidikan dalam bentuk jurnal.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :
  1. Dosen mata kuliah Pend.IPS di SD 1 yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi untuk menyelesaikan tugas ini.
  2. Teman-teman yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat  tercapai, Amiin.       

                                                                                          
    Sukabumi,10 Desember  2012

                                                                                         Penyusun



ABSTRAK
            Jurnal yang berjudul pengaruh kebudayaan asing terhadap pendidikan di SD ini membahas mengenai Hubungan Pendidikan dalam Lingkup Kebudayaan, Apakah Kebudayaan Asing sangat berpengaruh terhadap  Pendidikan di SD ,dan Eksistensi kebudayaan lokal dalam Pendidikan di SD  setelah adanya pengaruh dari  Kebudayaan asing.
            Tujuan penulisan jurnal ilmiah ini adalah untuk mengetahui apakah kebudayaan asing berpengaruh terhadap pendidikan terutama di SD,dam kami mengambil study kasus di SDN DEWI SARTIKA CBM sebagai penelitian kami.
Dalam penelitian ini kami menggunkan Metodelogi dengan pendekatan kuantitatif.Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran “Questioner” ( pertanyaan ) untuk di isi langsung oleh responden untuk mendapatkan jawaban langsung. Kami menyebarkan angket untuk mendapatkan data-data yang di butuhkan.
Berdasarkan hasil penelitian, kami mengetahui bahwa hubungan antara pengaruh kebudayaan asing terhadap pendidikan di SDN DEWI SRTIKA CBM Kota Sukabumi termasuk kategori kuat/tinggi. Hal ini berdasarkan pada hasil perhitungan koefisiensi korelasi yang di peroleh dengan anhka sebesar 0,655 dan angka tersebut jika ditafsirkan pada tingkat penilaian termasuk katagori kuat/tinggi karena berada pada interval 0,60 – 0,799. Dilihat dari pengaruh derajat kebebasan variabel pengaruh kebudayaan asing terhadap pendidikan di SD DEWI SARTIKA CBM Kota Sukabumi sebesar 42,90%. Hal ini menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara pengaruh kebudayaan asing terhadap pendidikan di SDN CBM DEWI SARTIKA Kota Sukabumi.



DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………….      i
Abstrak………………………………………………………………….      ii
Daftar Isi………………………………………………………………..       iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang……………………………………………………..        1
1.2  Rumusan Masalah…………………………………………………..       2
1.3  Sistematika Penulisan………………………………………………       3
1.4  Manfaat Penelitian………………………………………………….       3
BAB II REVIEW LITERATURE
2.1 Pengertian Kebudayaan Asing……………………………………….    4         
2.2 Pengertian Kebudayaan Lokal……………………………………….     6         
2.3 Unsur-unsur kebudayaan…………………………………………….     8
2.4 Pengertian Pendidikan……………………………………………….     10
2.5 Unsur-unsur pendidikan……………………………………………..     11
2.6 Tujuan pendidikan…………………………………………………...     12
2.7  Hipotesis………………………………………………………………  14
BAB III METODELOGI PENELITIAN    
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian……………………………………..     15
3.2 Kehadiran Peneliti……………………………………………………    15
3.3 Lokasi Penelitian…………………………………………………….      16
3.4 Prosedur Pengumpulan Data…………………………………………    16
3.5 Hasil Penelitian……………………………………………………....     16
3.6  Analisis data…………………………………………………………    16
3.7 Laporan Hasil Penelitian……………………………………………...    16
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Realitas Pengaruh Kebudayaan Asing di SDN Dewi Sartika CBM Kota  
      Sukabumi……………………………………………………..............    18
4.2 Realitas Pendidikan di SDN DEWI SARTIKA CBM Kota
      Sukabumi……………………………………………………...............   27
4.3 Realitas Pengaruh kebudayaan Asing terhadap pendidikan  di SDN DEWI
      SARTIKA CBM Kota Sukabumi……………………………………..  44
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………   47
5.2 Saran…………………………………………………………………...  48
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..  49
LAMPIRAN……………………………………………………………….  51                   


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Masuknya budaya asing ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan, terutama dibidang pendidikan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial
Hilangnya budaya indonesia secara bertahap di akibatkan karena adanya perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, faktor yang terjadi dalam masyarakat maupun luar masyarakat itu sendiri.
Maka jika kepribadian bangsa yang telah menjadi ciri khas bangsa kita Indonesia  tidak dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu perubahan yang signifikan dalam  kehidupan bangsa Indonesia, sehingga apa yang menjadi keunikan bangsa Indonesia yang terkenal dengan budaya dan bahasa lokal akan tertelan secara perlahan-lahan oleh budaya asing terutama budaya barat dan tidak menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki kepribadian bangsa yang berbeda.
Dalam tatanan kehidupan yang telah mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang informasi, tidak menutup kemungkinan bahwa pengaruh luar dalam proses pendidikan tidak hanya sebatas pada adat istiadat dan budaya masyarakat di mana proses pendidikan berjalan. Akan tetapi, budaya luar dalam hal ini budaya asing akan mempengaruhi pendidikan di negara kita.
Pendidikan di sekolah terutama di SD bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individualatau berkat interaksi murid dan guru dalam proses belajar-mengajar, melainkan juga oleh interaksi murid dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi sosial yang di hadapinya di dalam maupun diluar sekolah. Anak itu berbeda-beda bukan hanya karena berbeda bakat atau pembawaannya akan tetapi terutama karena pengaruh lingkungan sosial yang telah banyak terintimidasi oleh kebudayaan asing di era sekarang ini yang bahkan pelahan-lahan menggeser budaya dan bahasa lokal sebagai ciri khas bangsa indonesia. Ia datang ke sekolah dengan membawa kebudayaan masing-masing, yang mempunyai corak tertentu, bergantung antara lain pada golongan atau status sosial, kesukuan,agama, nilai-nilai dan aspirasi orang tuanya. Di sekolah ia akan memilih teman, kelompok,yang ada pada suatu saat akan sangat mempengaruhi tingkah lakunya. Selanjutnya anak dipengaruhi oleh kepala sekolah dan guru-guru, yang masing-masing mempunyai kepribadian sendiri-sendiri yang antara lain terbentuk atas golongan sosial dari mana ia berasal dariorang-orang yang dipilihnya sebagai kelompok pergaulannya. Pendidikan sendiri dapat dipandang sebagai sosialisasi, yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka karena itu sudah sewajarnya sebagai calon pendidik harus menganalisa mengenai seberapa jauh mana pengaruh kebudayaan asing yang telah mempengaruhi pendidikan, terutama pendidikan SD.
Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, kami tertarik untuk mengkaji permasalahan-permasalahan tersebut dengan mengangkat suatu judul penelitian yaitu “Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Pendidikan di SD “.
1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang di atas, maka berikut dirumuskan tentang beberapa permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu:
  1. Realitas Kebudayaan Asing di SDN DEWI SARTIKA CBM  Kota Sukabumi
  2. Realitas Pendidikan di SD CBM DEWI SARTIKA Kota Sukabumi
  3. Realitas Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Pendidikan di SDN DEWI SARTIKA CBM Kota Sukabumi

1.3              Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan jurnal ini  kami  membagi dalam bagian-bagian, tiap bagian terdiri bab-bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub bab yang saling berhubungan dalam kerangka satu kesatuan yang logis dan sistematis.
Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut:
Pada Bab I Pendahuluan
Kami membahas tentang : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Sistematik Penulisan, dan Manfaat Penelitian.
Pada Bab II Review Literatur
Kami membahas tentang : Review Literature yang sesuai dengan Rumusan Maslah, dikutip dari beberapa sumber.
Pada Bab III Metodelogi
Kami membahas tentang : Metodelogi Penelitian yang telah kami lakukan melalui metode kuantitatif dengan menggunakan Quitioner yang kami lakukan kepada guru yang ada di SDN DEWI SARTIKA CBM tanpa melibatkan siswa.
Pada Bab IV Pembahasan
Kami membahas tentang :  Pembahasan yang menjawab Rumusan Masalah dan Metodelogi yang telah kami lakukan, lebih jelasnya dapat dilihat di Bab III.
Pada Bab V Kesimpulan
Kami membahas tentang : Kesimpulan yang berisi mengenai seluruh isi penulisan dari Bab I sampai Bab IV yang telah kami bahas sebelumnya.

1.4              Manfaat Penelitian
Dalam penulisan ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil serta bertujuan, untuk:
1.      Menyadarkan pendidik dan peserta didik akan bahaya kebudayaan asing yang perlahan-lahan menggantikan kebudayaan lokal.
2.      Menyadarkan pentingnya melestarikan kebudayaan local


BAB II
REVIEW LITERATURE

2.1              Pengertian Kebudayaan Asing
Kebudayaan barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara mamahami ilmu pengtahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam cara diskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa yang sebenarnyamurni /asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar dan juga mengajar yang awalnya datang dari proses diskusi dan perdebatan yang mereka lakukan.[1]
Ada 3 ciri dominan dalam budaya Barat:
Pertama adalah “penghargaan terhadap martabat manusia”. Hal ini bisa dilihat pada nilai-nilai seperti: demokrasi, institusi sosial, dan kesejahteraan ekonomi.
Kedua adalah “kebebasan”. Di Barat anak anak berbicara terbuka di depan orang dewasa, orang orang berpakaian menurut selera masing-masing, mengemukakan pendapat secara bebas, tidak membedakan status sosial dsb.
Ketiga adalah “penciptaan dan pemanfaatan teknologi” seperti pesawat jet, satelit, televisi, telepon, listrik, komputer dsb. orang Barat menekankan logika dan ilmu. orang Barat cenderung aktif dan analitis.
Kebudayaan Negara barat sering di sebut sebagai kebudayaan modern,padahal istilah itu tidak seharusnya benar.Karena istilah modern tidak selamanya bersumber dari Negara barat,dapat saja di Negara timur pun terdapat moderenisasi.Menurut prof.koentjaraningrat (1983) moderenisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia.Di jelaskan pula bahwa pada abad ke -2 SM dan 2 M,Negara romawi menjadi Negara yang maju dalam bidang ilmu pengetahuan,ekonomi dan politik,sehingga banyak Negara-negara menyesuaikan diri dengan keadaan romawi pada waktu itu.Abad ke-4 dan 10 di india dan cina banyak kerajaan-kerajaan yang maju,sehingga India da Cina waktu itu menguasai konstelasi dunia.
School (1980) menjelaskan masalah moderenisasai sebagai proses penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda-beda,tetapi tujuan utamanya untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dan lebih nyaman dalam arti seluas-luasnya,sepanjang dapat di terima oleh masyarakat yang bersangkutan. Moderenisasi sebagai proses yang dilandasi oleh seperangkat rencana dan kebijaksanaan yang disadari untuk mengubah masyarakat kea rah kehidupan masyarakat yang kontemporer yang menurut penilaian lebih maju dalam derajat kehormatan tertentu.
Moderenisasii menghasilkan manusia modern.menurut Alex Inkeles (1966) manusia dapat dianggap modern apabila:
1.      Adanya kesediaan menerima pengalaman baru dan terbuka terdapat penemuan dan perubahan-perubahan baru
2.      Dapat menangkap dan memahami sejumlah masalah yang tidak hanya terbatas dalam lingkungan terdekat,tetapi juga lingkungan yang lebih jauh
3.      Berpandangan maju ke depan dengan tidak mengabaikan pengalaman-pengalaman yang lampau
4.      Mempunyai tindakan yang teratur tersusun dan teliti dalam menyelesaikan suatu masalah
5.      Mempunyai perencanaan berdasarkan pengaturan yang matang
6.      Mempunyai keyakinan bahwa manusia mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh lingkungan dalam usaha mencapai tujuan
7.      Berpandangan bahwa segala sesuatu dapat diperehitungkan
8.      Mempunyai rasa penghargaan terhadap usaha-usaha orang lain
9.      Mempunyai kepercayaan pada ilmu pengetahuan dan teknologi
10.  Menghargai teguran-teguran yang bersifat membangun

2.2              Pengertian Kebudayaan Lokal
Brikut ini akan dikutip beberapa definisi kebudayaan, yaitu :
1.      Koentjaningrat
Menurut beliau kebudayaan adalah “ keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.[2]
2.      E.B.Taylor
Menurutnya kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks didalamnya mencakup ilmu pengetahuan , kepercayaan, kesenian, moral, dan hukujm, adat istiadat, dan kemampuan serta  kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.[3]
3.      Selo sumarjan
Kebudayaan adalah hasil rasa, karsa, dan karya manusia.

Kebudayaan adalah konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingjah laku , yang unsur pembentukannya di dukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu (R.Linton: 1947)[4]
1.      Kebudayaan adalah pola hidup yang tercipta dalam sejarah yang eksplisit, implisit, rasional, irasional dan nonrasional yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia. (W.H. Kelly dan C.Kluckhon:1952)[5]
2.      Kebudayaan adalah keseluruhan hasil daya budhi cipta, karya dan karsa manusia yang di pergunaan lingkungan seta pengalamanyan agar menjadi pedoman bagi tingkah lakunya, sesuai dengan unsur-unsur universal didalamnya. (Ariono Suyono: 1985)[6]
3.      Dauglas Jackson (1985)
Kebudayaan adalah akumulasi pengalaman manusia yang ditransmisikan dari generasi ke generasi dan didifusikan dari kelompok yang satu ke kelompok lainya di permukaan bumi.[7]
4.      Spuhler (1965)
Kebudayaan adalah adaftasi biologis yang ditransmisikan secara non genetic
Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa ciri-ciri kebudayaan adalah sebagai berikut:
1.      Kebudayaan diciptakan oleh manusia melalui perasaan (rasa),kemauan (karsa),dan karya (hasil)
2.      Kebudayaan dibutuhkan oleh oleh manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan
3.      Kebudayaan di peroleh manusia melalui belajar
4.      Kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi secara non genetis
5.      Kebudayaan dimiliki dan diakui oleh masyarakat
6.      Kebudayaan berubah-ubah (dinamis)l
7.      Kebudayaan dapat berupa gagasan (ide),tindakan (perilaku) dan hasil karya yang berbentuk material (kebendaan)
5.      Budaya Lokal adalah budaya asli dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang juga menjadi ciri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal. (menurut J.W. Ajawaila)[8]
Kebudayaan sunda merupakan suatu kesatuan yang berbeda dari kebudayaan jawa,Banten,Bali,atau lainnya,karena orang sunda sendri menyadari bahwa di antara warga sunda ada keseragaman dalam kebudayaan yang memiliki kepribadian dan jati diri yang berbeda dengan kebudayaan lain itu.Terutama adanya bahasa sunda yang berbeda dengan bahasa jawa,atau bali,makin menyadarkan orang sunda akan kepribdian khusus tadi.[9]
2.3               Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut C. Kluckhohn yang dikutip Koentjaraningrat (1990: 203-204), terdapat 7 unsur Kebudayaan:[10]
1.      Bahasa.
Kemampuan berbahsa adalah cirri khas dari mahluk yang namanya manusia. Kebutuhan-kebutuhan akan kemampuan berbahasa sejalan dengan kebutuhan akan interaksi sosial. Bahasa dibedakan atas berikut ini:
a.       Bahasa isyarat, misalnya bunyi keuntungan, gerakan tangan, anggukan atau gelengan kepala dan isyarat lainnya yang diterima berdasarkan kesepakatan suatu masyarakat.
b.      Bahasa lisan yang diucapkan oleh mulut.
c.       Bahasa tulisan melalui buku, gambar, surat dan koran.
2.      Sistem Pengetahuan.
Sistem Pengetahuan merupakan salah satu unsur kebudayaan universal yang dpat ditemukan dalam semua kebudayaan dari semua bangsa yang ada dimuka bumi ini. Sistem Pengetahuan itu mencakup semua pengetahuan yang dimiliki anggota suatu masyarakat tentang alam, tumbuhan, binatang, ruang dan waktu, suku bangsa atau bangsa yang bersangkutan.

3.      Organisasi Sosial
Dalam tiap masyarakat, kehidupan masyarakat diorganisasi atau diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai kesatuan didalam lingkungan dimana ia hidup dan bergaul. Kesatuan social yang paling dekat dan mesra adalah kesatuan kerabatnya, yaitu keluarga inti (nuclear family).
4.      Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi.
Dalam kehidupan, manusia tidak lepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada cirri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan untuk memecahkan masalah.
5.      Sistem Mata Pencaharian Hidup.
Perhatian para ahli Antroplogi terhadap berbagai macam system pencaharian atau system ekonomi pada awalnya hanya terbatas kepada system yang bersifat tradisional, terutama dalam rangka perhatian mereka terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistik. Berbagai system tersebut adalah berburu dan meramu, berternak, becocok tanam di lading, menangkap ikan, dan bercocok tanam menetap dengan irigasi.
6.      Sistem Religi.
Pada hakekatnya unsure kebudayaan yang disebut religi adalah amat kompleks, dan berkembang di berbagai tempat di dunia, yang dimaksud system religi disini adalah system kepercayaan yang timbul di masyarakat disebabkan oleh adanya suatu kekuatan diluar nalar manusia tersebut, seperti adanya kekuatan yang menyebabkan meletusnya gunung, gempa dan lain-lain, yang kesemua fenomena tersebut awalnya diluar nalar manusia.


7.      Kesenian.
Kesenian merupakan unsur kebudayaan universal yang sudah pasti akan didapatkan pada semua kebudayaan, semua bangsa yang hidup dimuka bumi ini. Baik bangsa yang hidup terpencil, maupun bangsa-bangsa yang sudah maju. Demikian juga bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa dan mendukung kebudayaan yang berbeda-beda itu tampak bahwa setiap suku bangsa itu mengembangkan bentuk-bentuk dan jenis-jenis kesenian yang beraneka ragam.
2.4              Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan.
Beberapa pengertian dari pendidikan :

1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.[11]
2. Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah)
sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.[12]
3. Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkanperubahan yang tepat didalam kebiasaan tingkah lakunya, pikiranya dan perasaannya.[13]

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16) [14]
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. ( Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2002:263 )
Pendidikan adalah  usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan  proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. ( UU RI No.  20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan,pasal 1 )

2.5              Unsur-unsur Pendidikan   

  1. Input 
    Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat 
  2. Pendidik 
    Yaitu pelaku pendidikan 
  3. Proses 
    Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain 
  4. Output 
    Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16) 

2.6              Tujuan pendidikan   
  1. Menanamkan pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep
  2. Mengubah sikap dan persepsi  
  3. Menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru  (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 68)
Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara terstruktur.[15]
Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi.
Sekolah dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.
Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah dasar negeri (SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, sekolah dasar negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.
  1. Agama
  2. Kewarganegaraan
  3. Jasmani dan Kesehatan
  4. Teknologi Informatika dan Komunikasi
  5. Bahasa Indonesia
  6. Bahasa Inggris
  7. Bahasa Daerah
  8. Bahasa Asing
  9. Matematika
  10. Ilmu Pengetahuan Alam
  11. Sejarah
  12. Ilmu Pengetahuan Sosial
  13. Seni Budaya dan Keterampilan
Dan untuk Kurikulum 2013 mata pelajarannya adalah :
  1. Pendidikan Agama
  2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  3. Matematika
  4. Bahasa Indonesia
  5. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
  6. Keterampilan Tangan / Prakarya
Jika kita lihat uraian di atas, terdapat lebih dari 5 model kurikulum yang telah digunakan oleh Indonesia.[16]
  1. Kurikulum Sekolah Dasar
  2. Kurikulum Proyek Printis Sekolah Pembangunan (PSPP)
  3. Kurikulum 1984
  4. Kurikulum 1994
  5. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
  6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
  7. Kurikulum 2013
2.7              Hipotesis
Dari uraian di atas maka kami mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1.      Merumuskan hipotesis alternative (Ha)
Terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya asing terhadap pendidikan di SDN DEWI SARTIKA CBM Kota Sukabumi
2.      Merumuskan hipotesis nihil (Ho)
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya asing terhadap pendidikan di SDN DEWI SARTIKA Kota Sukabumi.



[2] Koentjaraningrat.2005,Pengantar Antropoligi 1. Jakarta: Rineka Cipta
[3] Hartomo.2008.Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bima Aksara. Hal :39
[4]R.Linton.1947.Antropologi Budaya. Bandung : Cipta Aditya Bakti. Hal :95
[5]W.H. Kelly dan C.Kluckhon. Antropologi Budaya. Bandung : Cipta Aditya Bakti. Hal :95

[6] Ariono Suyono.1985. Antropologi Budaya. Bandung: Cipta Aditya Bakti. Hal 95
[7] Dauglas Jackson.1985.Konsep Dasar IPS.Jakarta:Universitas Terbuka.hal:84

[9] Koentjaraningrat,1990.Pengantar Antropologi 1. Jakarta : Rineka Cipta. Hal : 266
[10] Koentjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi.Jakrata :Rineka Cipta. Hal : 203-204
[11]  UU Sisdiknas. 2003. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Jakarta:Alfabeta, hal: 1
[12] Carter V. Good. 1977.Dasar Konsep Pendidikan Moral.Jakarta:Alfabeta. Hal :1
[13] Godfrey Thomson.1977.Dasar Konsep Pendidikan Moral.Jakarta: Alfabeta. Hal:2

[14] http://www.geocities,com/frans_98/uu/uu_20_03.htm. Accesed on April 10th 2008 

[15] www.wikipedia.com di unduh pada tgl 25 pebruari 2013                                            



BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1    Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini kami menggunkan Metodelogi dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.[1]
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan.
3.2              Kehadiran Peneliti
Dalam hal ini peneliti adalah sebagai instrumen kunci,yaitu sebagai pengumpul data, sedangkan instrumen yang lain adalah sebagai penunjang.
3.3              Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di :
Nama : SDN DEWI SARTIKA CBM
Alamat : Jln. Dewi sartika no 01 kec. Cikole Kota Sukabumi
3.4              Prosedur Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner dengan membuat angket untuk informan yaitu Guru SDN DEWI SARTIKA CBM.
Kuesioner adalah suatu teknik informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakian, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh system yang di ajukan, atau system yang sudah ada. [2]
3.5              Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah guru SDN DEWI SARTIKA CBM Kota Sukabumi pada tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 36 orang.
b.      Sampel
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran “Questioner” ( pertanyaan ) untuk di isi langsung oleh responden untuk mendapatkan jawaban langsung. Kami menyebarkan angket untuk mendapatkan data-data yang di butuhkan.
3.6              Analisis data
Analisis data yang kami gunakan adalah dua cara yaitu analisis logika bagi data-data yang bersipat kualitatif dan data-data yang bersifat kuantitatif menggunakan analisis statistik.
  1. Variable X ( Kebudayaan Asing )
                                   ·          Gaya Hidup
                                   ·          Pakaian ( Fashion )
                                   ·          Makanan ( food )
                                   ·          Teknologi
  1. Variable Y ( Pendidikan )
                                   ·          Kurikulum







   Di unduh pada tanggal 21 januari 2013
[2] http://alfside.wordpress.com/2008/10/28/pengertian-kuisoner/
    Di unduh pada tanggal 17 Januari 2013

BAB IV
PEMBAHASAN


1.1              Realitas Kebudayaan Asing di SDN DEWI SARTIKA CBM  Kota Sukabumi
1.      Analisis Parsial Variabel X (Kebudayaan Asing )
Dalam hal ini terdapat 15 pertanyaan yaitu :
1)      Bagaimana pendapat ibu/bapak tentang kebudayaan barat ?
Dari  item nomor 1 diperoleh data tidak ada responden yang menjawab sangat sering, 3 responden yang menjawab sering 6 responden menjawab pernah, 16 responden menjawab tidak pernah, 8 responden menjawab jarang. Dari item tersebut diperoleh data-data (0 x 5) + (3 x 4) + (6 x 3) + (16 x 2) + (8 x 1)=70 : 36 = 1,94
2)      Apakah Ibu/Bapak setuju masuknya budaya barat ke Indonesia ?
Dari item nomor 2 diperoleh data 12 responden menjawab sangat sering, 23 responden menjawab sering, 1 responden menjawab pernah, tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, tidak ada responden yang menjawab jarang. Dari item tersebut diperoleh data-data (12 x 5) + (23 x 4) + (1 x 3) + (0 x 2) + (0 x 1) = 155 : 36 = 4,30
3)      Menurut Ibu/Bapak apakah kebudayaan barat berpengaruh baik ?
Dari item nomor 3 diperoleh data tidak ada responden yang menjawab sangat sering, 4 responden menjawab sering, 8 responden yang menjawab pernah, 16 responden yang menjawab tidak pernah, 7 responden yang menjawab jarang dari item tersebut diperoleh data (0 x 5) + (4 x 4) + (8 x 3) + (16 x 2) + (7 x 1) = 79 : 36 = 2,19
4)      Menurut Ibu/Bapak apakah kebudayaan barat berpengaruh pada pendidikan ?
Dari item nomor 4 diperoleh data-data 9 responden menjawab sangat sering, 26 responden menjawab sering, 1 responden menjawab pernah, tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, tidak ada responden yang menjawab jarang, dari item tersebut diperoleh data (9 x 5) + (26 x 4) + (1 x 3) + (0 x2) + (0 x 0) =152 : 36 = 4,22
5)      Bagaimana Penilaian Ibu/Bapak terhadap kebudayaan barat yang berpengaruh positif ?
Dari petanyaan nomor 5 diperoleh data 4 responden yang menjawab sangat sering, 29 responden yang menjawab sering 1 responden yang menjawab pernah tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, 2 responden menjawab jarang, dari data tersebut diperoleh data (4 x 5) + (29 x 4) + (1 x 3) + (0 x 2) + (2 x  1) = 141 : 36 = 3,91
6)      Bagaimana sikap Ibu/Bapak dengan masuknya kebudayaan barat ?
Dari pertanyaan tersebut diperoleh data 2 responden yang menjawab sangat sering, 21 responden yang menjawab sering, 12 responden yang menjawab pernah, tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, 1 responden menjawab jarang. Dari data tersebut di perolehdata (2 x 5) + (21 x 4) + (12 x 3) + (0 x 2) + (1 x 1) = 131 : 36 = 3,63
7)      Sejauh mana kebudayaan barat berpengaruh pada dunia pendidikan ?
Dari pertanyaan no 7 diperoleh data 7 responden menjawab  sangat sering, 23 responden menjawab sering, 5 responden menjawab pernah, tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, tidak ada reponden yang menjawab jarang, dari item tersebut diperoleh data (7 x5) + (23 x 4) + (5 x 3) + (0 x 2) +       ( 0x 1) = 142 : 36 = 3,94
8)      Pengaruh apa yang ibu/bapak dapatkan dari kebudayaan Barat?
Dari pertanyaan nomor 8 diperoleh data 13 responden menjawab sangat sering, 18 responden menjawab sering, 5 responden menjawab pernah, tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, tidak ada responden yang menjawab jarang, dari item tersebut diperoleh (13 x 5) + (18 x 4) + ( 5 x 3) + (0 x 2) + (0 x 1) =152 : 36 = 4,22
9)      Apa tanggapan Ibu/Bapak mengenai  budaya Barat yang masuk ke lingkungan sekolah ?
Dari pertanyaan no 9 diperoleh data tidak ada responden yang menjawab sangat sering, 8 responden menjawab sering, 7 responden menjawab pernah, 9 responden menjawab  tidak pernah, 2 responden menjawab jarang, dari item tersebut diperoleh data (0 x 5) + ( 8 x 4) + (7 x 3) + (9 x 2) + (2 x 1) = 73 : 36 = 2,02
1)       Apakah anda dapat menyaring dampak positif dan negatif dari budaya Barat?
Dari pertanyaan nomor 10 diperoleh data 5 responden yang menjawab sangat sering, 28 responden yang menjawab sering, 3 responden yang menjawab pernah, tidak ada responden yang  menjawab tidak pernah, tidak ada responden yang menjawab jarang, dari item tersebut diperoleh data (5 x 5) + (28 x 4) + (3 x 3) + (0 x2 ) + (0 x 1) = 146 :36 = 4,06
2)       Apakah tanggapan anda terhadap budaya Barat yang dapat mempengaruhi prilaku siswa ?
Dari pertanyaan  nomor 11 diperoleh data 14 respoden menjawab sangat sering, 20 responden menjawab sering, 2 responden menjawab pernah, tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, tidak ada responden  yang menjawab jarang, dari item tersebut di peroleh data  (14 x 5) + (20 x 4) + (2 x 3) + (0x 2) + (0 x 1) = 156 : 36 = 4,33
3)       Apakah anda dapat membedakan sisi positif dan negative dari budaya Barat yang masuk ke lingkungan sekolah ?
Dari pertanyaan nomor 12 diperoleh data tidak ada responden yang menjawab sangat sering, 5 responden menjawab sering, 7 responden menjawab pernah, 15 responden menjawab tidak pernah, 9 responden menjawab jarang, dari item tersebut diperoleh data (0 x 5) + (5 x 4) + (7 x 3) + (15 x 2) + (9 x 1) = 80 : 36 = 2,22
4)      Apakah anda yakin pasti ada banyak pengaruh baik dari budaya barat yang masuk ?
Dari pertanyaan nomor 13 diperoleh data 17 responden menjawab sangat sering, 9 responden menjawab sering, tidak ada responden yang menjawab pernah, tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, tidak ada resopnden yang menjawab jarang, dari item tersebut diperoleh data (17 x 5) + (9 x 4) + (0 x3 ) + (0 x 2) + (0 x 1) = 161 : 36 = 4,47
5)      Apakah budaya barat yang masuk cepat mempengaruhi para peserta didik ?
Dari pertanyaan nomor 14 di peroleh data 19 responden menjawab sangat sering, 16 responden yang menjawab sering, 1 responden yang menjawab pernah,tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, tidak ada responden yang menjawab jarang, dari item tersebut diperoleh data (19 x 5) + (16 x 4) + (1 x 3) + (0 x 2) + (0 x 1) = 162 : 36 = 4,5
6)       Apakah anda siap untuk tidak terpengaruh dalam budaya barat ?
Dari pertanyaan nomor 15 dapat diperoleh data 17 responden menjwab sangat sering, 16 responden menjawab sering, 3 responden menjawab pernah, tidak ada responden  yang menjawab tidak pernah, tidak ada responden yang menjawab jarang, dari item tersebut di peroleh data (17 x 5) + (16 x 4) + (3 x 3) + (0 x 2) + (0 x 1) = 158 : 36 = 4,38
Dari ke 15 pertanyaan tentang kebudayaan asing ( variabel x) dapat di hitung sebagai berikut : (1,94 + 4,30 + 2,19 + 4,22 + 3,91 + 3,63 + 3,94 + 4,22 + 2,02 + 4,05 + 4,33 + 2,22 + 4, 47 + 4,5 + 4,38) = 54,32 : 15 = 3,62 angka tersebut termasuk pada kategori tinggi berada pada kelas interval 3,5 – 4,5 artinya kebudayaan asing di SDN DEWI SARTIKA CBM Kota Sukabumi berada pada katagori tinggi. Untuk lebih jelas data kuantitatif kebudayaan asing di SDN DEWI SARTIKA CBM Kota Sukabumi jika di kembalikan pada rincian kasarnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1
Skor Jawaban Variabel X ( Budaya Asing ) di SD DEWI SARTIKA CBM Kota Sukabumi
No
Nama
Nomor item
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
2
3
4
1
A
1
3
2
3
3
3
3
3
1
3
3
4
4
4
4
44
2
B
3
5
1
5
4
4
4
5
2
4
3
4
5
5
5
59
3
C
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
54
4
D
2
4
3
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
5
64
5
E
3
4
4
4
4
4
4
5
2
4
4
4
4
4
4
58
6
F
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
57
7
G
1
4
1
4
4
4
5
5
2
4
4
4
4
4
5
55
8
H
2
4
2
4
4
4
4
5
3
4
4
2
4
5
5
56
9
I
3
4
2
4
4
3
4
4
2
3
4
3
4
4
4
52
10
J
2
5
2
5
4
4
5
5
2
4
5
2
5
5
5
60
11
K
2
4
3
4
4
3
4
5
4
3
5
3
5
5
5
59
12
L
2
4
2
4
4
4
3
4
2
4
5
2
5
4
5
54
13
M
4
4
3
4
4
4
3
4
4
2
4
4
2
4
4
55
14
N
2
5
2
5
5
4
4
4
4
2
5
5
2
5
5
59
15
O
3
4
1
4
4
4
4
3
3
4
5
3
4
4
4
54
15
P
3
4
1
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
53
17
Q
1
4
3
4
4
4
3
5
3
4
5
2
4
5
4
55
18
R
4
4
3
4
4
3
4
3
2
4
5
2
4
5
4
55
19
S
2
4
3
4
5
3
4
5
4
4
5
3
5
5
4
60
20
T
2
4
2
4
4
4
5
4
2
4
5
2
4
4
5
51
21
U
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
57
22
V
2
5
2
5
4
4
4
4
2
4
4
2
5
5
5
57
23
W
2
5
2
5
5
4
5
5
2
4
5
2
5
5
5
56
24
X
2
5
2
5
5
5
5
4
2
5
5
2
5
5
5
62
25
Y
2
5
2
4
1
3
4
4
4
4
4
1
5
5
5
53
26
Z
1
4
2
4
4
4
4
5
2
4
4
2
5
4
5
54
27
AA
1
4
1
4
4
4
4
4
3
4
5
1
5
5
5
51
28
AB
2
5
2
4
1
3
4
4
4
4
4
1
5
5
5
53
29
AC
2
5
2
5
5
5
5
5
2
5
4
1
5
5
5
61
30
AD
2
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
5
4
57
31
AE
1
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
53
32
AF
1
4
1
4
4
4
3
3
2
4
4
1
4
3
4
46
33
AG
2
5
2
4
4
3
4
4
3
4
4
1
5
5
3
53
34
AH
1
4
2
5
4
3
3
4
2
4
4
2
4
5
3
50
35
AI
2
5
1
4
4
1
4
4
2
4
4
1
5
5
5
51
36
AJ
2
4
2
4
4
3
4
5
1
5
5
1
5
4
3
52

Tabel di atas menunjukan rincian angka kasar dari seluruh responden terhadap 15 item pertanyaan dalam angket yang diajukan sehingga skor yang diperoleh sebagai berikut :
44        59        54        64        58        57        55        56        52        60
59        54        55        59        54        53        55        55        60        51


57        57        56        62        53        54        51        53        61        57
53          46        53        50        51        52
1.      Uji normalitas variabel X ( Kebudayaan Asing )
Setelah diketahui skor yang diperoleh, selanjutnya dilakukan uji normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1.  Mencari skor terbesar dan terkecil
            Skor terbesar ( H )       = 64
            Skor terkecil ( L )        = 44
Langkah 2. Mencari nilai Rentangan ( R )
            R = Skor terbesar – skor terkecil 
            R = 64 – 44
Langkah 3. Mencari banyaknya Kelas ( BK )
            BK = 1+ 3,3 log n
            BK = 1+ 3,3 log 36
            BK = 1 + 3,3 ( 1,56 )
BK = 1 + 5,148 = 6,48 di bulatkan 6

20
6

I =R
BK
Langkah 4. Mencari nilai panjang kelas ( i )
                                    =                              =  3,33 = 3
           
Langkah 5. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel X ( Kebudayaan Asing )
No
Kelas interval
F
Nilai Tengah ( X¹ )
F.X¹
F.X²
1
44 ― 46
2
45
2025
90
4050
2
47 ― 49
0
48
2304
0
0
3
50 ―52
6
51
2601
306
15606
4
53 ― 55
13
54
2916
702
37908
5
56 ― 58
7
57
3249
399
22743
6
59 ― 61
6
60
3600
360
21600
7
62― 64
2
63
3969
126
7938


36


∑ F.X¹
1983
∑ F.X²
109845

Langkah 6. Mencari rata-rata




Tidak ada komentar:

Posting Komentar