Jumat, 07 Juni 2013

Analisis Penyimpangan Sosial berdasarkan konsep IPS


Analisis Penyimpangan Sosial berdasarkan konsep IPS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pend.IPS di SD I

Program Studi Pendidikan Guru SD


Description: Description: LOGO UMMI

Disusun Oleh :
Isti Restu Annisa (063161111090)






FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
( UMMI )
2013

1.    Perilaku Menyimpang pada Anak sekolah
Tawuran antar siswa SMA 70 dengan STM 712 Jakarta
tawuran pelajar antar sekolah merupakan salah satu jenis kenakalan remaja yang menjadi tradisi siswa di sekolah tersebut. Tawuran yang terjadi pada antar siswa SMA di Jakarta ini bisa disebabkan karena berbagai factor, seperti :
a.     Faktor keluarga
b.    Baik buruknya rumah tangga atau berantakan dan tidaknya sebuah rumah tangga.
c.     Perlindungan lebih yang diberikan orang tua.
d.     Penolakan orang tua, ada pasangan suami istri yang tidak pernah bisa memikul tanggung jawab Sebagai ayah dan ibu.
e.     Pengaruh buruk dari orang tua, tingkah laku kriminal dan tindakan asusila.
f.     Faktor lingkungan sekolah

·         Jika dilihat dengan menggunakan pembelajaran IPS :
Antropologi :
dilihat dari unsur kebudayaan yang sering muncul pada jiwa anak-anak sekolah pada zaman sekarang ini yaitu gengsi- gengsi anak sekolah, sehingga mereka tidak ingin ada yang melebihinya, menyainginya. Maka muncul lah rasa yang tidak enak dan berujung dengan kekerasan melalui tawuran.
Sosiologi :
 factor lingkungan yang mendorong anak sekolah mengikuti aksi tawuran disebabkan karena sosialisasi dengan orang-orang yang berjiwa keras, sehingga anak-anak sekolah tersebut merasa tidak solidaritas apabila tidak ikut dalam mendukung aksi tersebut.
Sejarah : tawuran tersebut berasal dari kegiatan zaman dahulu yaitu identic dengan perang, seperti perang untuk mempertahankan kemerdekaan, perang antar suku, perang antar kerajaan. Itu semua merupakan contoh bentuk rasa nasionalisme dalam membela Negara, dan ketentraman atau kedudukan dalam kerajaan. Sehingga terjadilah perang yang pada masa sekarang sering terjadi pada anak-anak sekolah zaman sekarang.
Ekonomi :
 pada factor ekonomi terkadang bisa terbagi menjdi 2 faktor  yaitu karena factor ekonomi yang cukup berlebihan sehingga membuat anak menjadi berrtingkah laku ”Jagoan” dan tidak ingin ada yang merendahkannya atau bisa juga terjadi karena aksi  pemalakan uang berujung imbasnya pada semua anak-anak sekolah untuk membalas dendam atau dengan istilah lain karena rasa solidaritas yang berujung dengan tawuran.
Politik :
karena aksi-aksi politik bisa membuat tawuran, demo dan aksi  anarkis lainnya, yang disebabkan karena rasa kekecewaanakibat tidak dapat menerima kekalahan baik dari segi apapun. Sehingga muncullah aksi-aksi anarkis yang dilakukan anak-anak sekolah.
Psikologi social :
 tawuran tersebut dapat terjadi karena karakter dan sikap yang ada pada diri-diri anak sekolah, misalnya adanya rasa nasionalisme terhadap nama baik sekolahnya,adanya rasa solidaritas terhadap teman-temannya.

·         Yang dapat diambil dalam aksi tawuran  ini adalah adanya rasa nasioanalisme dan rasa solidaritas.
Untuk menanamkan rasa nasionalisme dan rasa solidaritas dapat ditumbuhkan dengan:
1.      Kecintaannya terhadap bangsa dan Negara yang tinggi
2.      Rasa senasib sepenanggungan disetiap jiwa anak bangsa
3.      Bela Negara yang tertanam pada jiwa anak bangsa
4.      Rasa solidaritas yang  tinggi.
5.      Tegasnya hukum dan aturan pemerintahan.
6.       memiliki dan bangga berbangsa Indonesia.
7.      Menyadari bahwa berbangsa dan bernegara yang satu.
8.      Mengetahui lebih banyak nilai positif dan kekayaan bangsa.











2.      Anak jalanan yang melakukan perilaku menyimpang (mengelem)
Anak Jalanan itu identic pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan,tetapi masih memiliki hubungan dengan keluarganya. Banyak anggapan masyarakat terhadap anak jalanan yaitu anak-anak yang dinilai asset untuk membantu peningkatan ekonomi keluarga, anak-anak di ajarkan bekerja yang berakibat drop out dari sekolah, kebiasaan urbanisasi yang dilakukan oleh orang tua sehingga di ikuti oleh anak-anak, dan ketidakserasian dalam keluarga sehingga anak tidak betah tinggal dirumah/ lari dari keluarga.
Banyak Faktor yang menyebabkan seorang anak menjadi anak jalanan seperti anak yaitu lari dari keluarga, disuruh bekerja baik putus sekolah maupun masih bersekolah, berpetualang, bermain-main, di ajak teman.
Dalam hal ini anak jalanan dapat menjadi korban dari kejahatan maupun sebagai pelaku dari kejahatan itu sendiri. Karena tidak adanya perlindungan orang dewasa ataupun perlindungan hukum terhadap anak-anak ini, menjadikan anak-anak tersebut rentan terhadap kejahatan. Kejahatan bisa berasal dari sesama anak anak itu sendiri, atau dari orang-orang yang lebih dewasa yang menyalahgunakan mereka, contohnya seperti dalam film tersebut anak njalanan yang seharusnya masih hidup dalam kasih sayAng orang tua, yang seharusnya menikmati masa sekolah, tetapi ia terjebak di jalanan dan ia terjebak dengan menggunakan obat-obat terlarang, namun karena ia tidak mampu untuk membeli dengan obat- obat terlarang yang mahal, ia pun menggunakan lem (aibon) yang mengandung zat berbahaya apabila di hirup oleh hidung.
·         Jika di lihat menggunakan pembelajaran IPS :
Antropologi :
dunia jalanan yang kejam jyang membuat mereka terjebak dalam perilaku-perilaku menyimpang seperti itu. Kebiasaan yang terjadi pada dunia anak jalanan mayoritas negative, bahkan anak-anak yang baru terjun pun pada jalanan, ia akan terjebak dengan kebiasaan negative tersebut, karena jika mereka tidak mengikuti, mereka  biasanya mendapat ejekan sehingga meraka pun terjebak didalamnya
Sosiologi :
faktor lingkungan dan interaksi dengan orang-lorang yang mengkonsumsi barang-barang terlarang seperti itu, banyaka anak jalanan yang dipaksa hingga ia terjebak mengkonsumsi barang-barang tersebut, yang berawal dari interaksi yang terjadi terus menerus.
Ekonomi :
anak-anak yang berekonomi kurang sehingga meraka harus terjebak dalam kehidupan anak jalanan dengan kehidupan yang kejam memaksa mereka untuk memenuhi kebutuhannya. Kebiasaan meraka mengkonsumsi barang-barang terlarang, tetapi mereka tidak mempunyai uang untuk membelinya, sehingga mereka menggunakan lem untuk memenuhib kebutuhannya tersebut, atau istilahnya dalah mengelem ( lem yyang dihisap lewat hidup yang merusak jaringan otak )
Psikologi social :
 anak-anak jalanan yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan, tetapi meraka harus sudah mencari uang dengan menjadi anak jalanan, itu akan merubah karakter anak. Karena tugas perkembangan anak tersebut aknak terhambat, bahkan anak seusia mereka harusnya masih membutuhkan bimbingan dengan baik, tetapi tidak dengan mereka, sehingga tidak sedikit yang terjebak dalam perilaku menyimpang seperti mengelem dan perilaku menyimpang lainnya.

Cara untuk menanggulangi anak-anak jalanan
.   1.    Bantuan Pendidikan
Kita dapat membantu mereka dalam pendampingan bimbingan belajar, memberikan kesempatan mereka untuk sekolah lagi, dan belajar seperti anak-anak lainnya seusia dengannya.
2.      Bantuan Kesehatan
Dengan latar belakang pendidikan yang rendah serta lingkungan yang tidak sehat mengakibatkan mereka rentan dengan sakit penyakit. Pada kondisi sekarang mereka bukanlah tidak memiliki uang untuk berobat namun kesadaran akan mahalnya kesehatan sangat rendah dalam lingkungan mereka.
3.     Rehabilitasi
Memberikan bantuan dengan rehabilitasi sesuai dengan usianya, agar ia tidak terus-terusan tergantung dengan barang-barang tertentu (lem) agar bisa dipulihkan kembali dengan diberikan keterampilan agar ia bisa menciptakan kreatifitas dan berkarya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar